Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

DO (Oksigen Terlarut)


Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memilikikualitasyang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebuttelahtercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampumenampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme.Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukanolehbanyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangatdianjurkandisamping paramter lain seperti BOD dan COD.Di dalam air, oksigenmemainkan peranan dalam menguraikan komponen-komponen kimia menjadi komponenyang lebih sederhana. Oksigen memilikikemampuan untuk beroksida dengan zatpencemar seperti komponen organik sehinggazat pencemar tersebut tidak membahayakan.Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerobsertaanaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air,mikroorganismesemakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air 
http://www.scribd.com/doc/44828448/Laporan-Kmia-Analisa-Air-DO)

 Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar oksigen terlarut adalahdengan cara :1

Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka kadar oksigen terlarut akan menurun.2

Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakinkadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakinberkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan± bahan organik dan anorganik.Cara untuk menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalahdengan cara:1.

Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka kadar oksigen terlarut akan naik.2.

Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakinkadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat.3.

Mengurangi bahan ± bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapatbahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.4.

Diusahakan agar air tersebut mengalir
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara pemeriksaan oksigen dengan
            pemeriksaan BOD, oleh karena kedua pemeriksaan ini dilaksanakan atas dasar
            kadar oksigen dalam analit (contoh).  Dengan penambahan Mangan II (MnSO4)
            dalam suasana alkalis maka oksigen ( O2 ) dalam contoh akan mengoksidasi
                Mangan II tadi menjadi mangan yang bervalensi lebih tinggi  ( Mn IV )
                sehingga mengendapkan MnO2 yang berwarna coklat.  Akan tetapi tanpa
                oksigen dalam suasana yang sama   akan mengendapkan Mn (OH)2 yang
                berwarna putih.

Pada kondisi normal (persediaan oksigen bebas cukup banyak), bakteri aerob akan hidup dan akan menguraikan bahan-bahan organik dalam air pada proses ini bahan-bahan organic akan teroksidasi membentuk amoniak, CO2 dan H2O. pada proses oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan nitrit (NO2)  lalu kemudian menjadi nitrat (NO3) sebagaimana diperlihatkan dalam reaksi dibawah.
Pada kondisi kadar oksigen mencapai nol  maka nitrat akan direduksi menjadi nitrit dan amonia  oleh bakteri anaerob.  Keadaan lebih stabil apabila sebagian besar zat-zat orgnik ( senyawa N ) telah dioksidasi menjadi nitrat. Pada  keadaan ini kemungkinan masih terdapat kadar oksigen dalam jumlah yang kecil, tetapi masih tetap akan menurun dan bahkan sampai habis .  proses itu dapat ditunjukkan sebagai berikut :

CHON    +    O2                             C O2     +    H2O     +      NH3  +  ……….
NH3        +    O2                             HN O2    +  H2O.
NO2        +    O2                             NO3.

Untuk kegiatan anaerob terjadi sebaliknya dan membentuk NH3 (amonia).  Apabila oksigen yang dibutuhkan dalam proses oksidasi seperti diatas lebih besar atau sama dengan proses pelarutan dari udara melalui permukaan, maka kadar oksigen dalam air relatif kecil  ( 0 ) dengan demikian dalam menentukan BODnya  harus diencerkan, dengan akuades  pengencer yang telah diaerasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar