Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut
memilikikualitasyang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui
bahwa air tersebuttelahtercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh
mana badan air mampumenampung biota air seperti ikan dan
mikroorganisme.Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga
ditentukanolehbanyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini
sangatdianjurkandisamping paramter lain seperti BOD dan COD.Di dalam air,
oksigenmemainkan peranan dalam menguraikan komponen-komponen kimia menjadi
komponenyang lebih sederhana. Oksigen memilikikemampuan untuk beroksida dengan
zatpencemar seperti komponen organik sehinggazat pencemar tersebut
tidak membahayakan.Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang
bersifat aerobsertaanaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen
dalam air,mikroorganismesemakin giat dalam menguraikan kandungan dalam
air
http://www.scribd.com/doc/44828448/Laporan-Kmia-Analisa-Air-DO)
Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar oksigen terlarut
adalahdengan cara :1
Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka
kadar oksigen terlarut akan menurun.2
Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakinkadar
oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakinberkurang dan
kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan± bahan organik dan anorganik.Cara untuk
menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalahdengan cara:1.
Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka
kadar oksigen terlarut akan naik.2.
Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka
semakinkadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat.3.
Mengurangi bahan ± bahan organik dalam air, karena jika banyak
terdapatbahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.4.
Diusahakan agar air tersebut mengalir
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara pemeriksaan
oksigen dengan
pemeriksaan BOD, oleh karena kedua pemeriksaan ini dilaksanakan atas dasar
kadar oksigen dalam analit (contoh). Dengan penambahan Mangan II (MnSO4)
dalam suasana alkalis maka oksigen ( O2 ) dalam contoh akan
mengoksidasi
Mangan II tadi menjadi mangan yang bervalensi lebih tinggi ( Mn IV )
sehingga mengendapkan MnO2 yang berwarna coklat. Akan tetapi
tanpa
oksigen dalam suasana yang sama akan mengendapkan Mn (OH)2 yang
berwarna putih.
Pada kondisi normal (persediaan
oksigen bebas cukup banyak), bakteri aerob akan hidup dan akan menguraikan
bahan-bahan organik dalam air pada proses ini bahan-bahan organic akan
teroksidasi membentuk amoniak, CO2 dan H2O. pada proses oksidasi
lebih lanjut akan menghasilkan nitrit (NO2) lalu kemudian
menjadi nitrat (NO3) sebagaimana diperlihatkan dalam reaksi dibawah.
Pada kondisi kadar oksigen mencapai
nol maka nitrat akan direduksi menjadi nitrit dan amonia oleh
bakteri anaerob. Keadaan lebih stabil apabila sebagian besar zat-zat
orgnik ( senyawa N ) telah dioksidasi menjadi nitrat. Pada keadaan ini
kemungkinan masih terdapat kadar oksigen dalam jumlah yang kecil, tetapi masih
tetap akan menurun dan bahkan sampai habis . proses itu dapat ditunjukkan
sebagai berikut :
CHON + O2
C O2 +
H2O + NH3 +
……….
NH3
+ O2
HN O2 + H2O.
NO2
+ O2
NO3.
Untuk kegiatan anaerob terjadi sebaliknya dan
membentuk NH3 (amonia). Apabila oksigen yang dibutuhkan dalam
proses oksidasi seperti diatas lebih besar atau sama dengan proses pelarutan
dari udara melalui permukaan, maka kadar oksigen dalam air relatif kecil
( 0 ) dengan demikian dalam menentukan BODnya harus diencerkan, dengan
akuades pengencer yang telah diaerasi.
0 komentar:
Posting Komentar