Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Neisseria gonorrhoeae



Neisseria gonorrhoeae


Di susun oleh:
Fury Masnita Sari
A 101 14 018

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2011




PENDAHULUAN

Neisserriae Gonorrhoeae atau gonokokus termasuk dalam spesies Neisseria. Neisseria merupakan cocci gram negatif yang biasanya berpasangan sehingga disebut diplokokus. Merupakan kuman berbentuk ginjal dengan garis tengah.Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococci biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain.
Gonococci menampakan beberapa tipe morfologi dari koloninya, tetapi hanya bakteri berpili yang tampak virulen. Gonococci memiliki gen yang jamak, namun hanya satu gen yang dimasukkan ke dalam daerah penampakan. Gonococci menghilangkan seluruh atau sebagian dari gen pilin yang lain. Mekanisme ini membuat gonococci dapat muncul dalam berbagai bentuk molekul pilin sepanjang waktu. Gonococci yang berbentuk koloni yang pekat (opaque) saja yang diisolasi dari manusia dengan gejala urethritis (peradangan uretra) dan dari kultur uterine cervical pada siklus pertengahan.








URAIAN

A.Struktur Kuman
Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0,8 µm. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika organisme berpasangan sisi yang cekung. Permukaan luar tertutup semacam kapsul yang belum diketahui komposisinya.Pili yang memucat dari permukaan sel kuman terutama ditemukan pada gonokokus hasil isolasi langsungdari penderita.Membran luar sebagian besar berupa ptotein yang tersusun dari trimer dan membentuk pori-pori pada permukaan kuman.
      
B. Karakteristik Pertumbuhan
            Neisseriae paling baik tumbuh pada kondisi aerob, namun beberapa spesies dapat tumbuh pada lingkungan anaerob. Mereka membutuhkan syarat pertumbuhan yang kompleks. Sebagian besar neisseriae memfermentasikan karbohidrat, menghasilkan asam tetapi bukan gas dan pola fermentasi karbohidratnya merupakan faktor yang membedakan spesies mereka. Neisseria menghasilkan oksidase dan memberikan reaksi oksidase positif, tes oksidase merupakan kunci dalam mengidentifikasi mereka. Ketika bakteri terlihat pada kertas filter yang telah direndam dengan tetrametil parafenilenediamin hidroklorida (oksidase), neisseria akan dengan cepat berubah warna menjadi ungu tua.
Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. pertumbuhannya dapat dihambat oleh beberapa bahan beracun dari media seperti asam lemak dan garam. Organisme dapat dengan cepat mati oleh pengeringan, penjemuran, pemanasan lembab dan desinfektan. Mereka menghasilkan enzim autolitik yang dihasilkan dari pembengkakan yang cepat dan lisis in vitro pada suhu 25º
C dan pada pH alkalis.
C. Patogenesis
            Pada umumnya infeksi primer dimulai pada epithel silindris dari uretra, duktus periuretralis, atau beberapa kelenjar disekitarnya.Kuman juga dapat masuk lewat mukosa serviks, konjungtivanya atau rectum. Kuman menempel dengan pili pada permukaan sel epithel atau mukosa.Pada hari berikutnya kuman mencapai jaringan ikat dibawah epitel, setelah menembus ruang antar sel.Selanjutnya terjadi reaksi radang berupa infiltrasi leukosit polimorfunuklear. Eksudat yang terbentuk dapat menyumbat saluran atau kelenjar sehingga terjadi abses dan retensi. Penyebaran lewat saluran getah bening lebih sering terjadi daripada lewat saluran darah. Terjadinya kerusalkan pada epitel oleh gonokokus menyebabkan terbentuknya celah pada mukosa sehingga mempermudah dan mempercepat masuknya kuman.

D. Infeksi Akibat Bakteri
     1. Infeksi Pada Pria
Penularan gonoroe terjadi lewat kontak seksual. Masa tunas kira-kira 4 hari. Penderita mengeluh disuria dan mengeluarkan pus pada saat miksi. Kadang-kadang tibul demam dan terjadi leukositosis, namun seringkali dijumpai gejala sistemik lainnya. 10% diantara penderita tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).dengan demikian berpotensi sebagai sumber penularan.1% penderita dapat terkena komplikasi berupa striktur uretra, epididimis, atau prostatis. Sedangkan komplikasi septicemia, peritonitis atau meningitis jarang ditemukan.
       2. Infeksi Pada Wanita
Masa tunas gonoroe pada wanita sukar ditentukan karena pada umumnya tidak menunjukkan gejala.Bila ada gejala dapat berupa disuria/poliuria, keluar getah dari vagina, demam atau nyeri perut. Dapat timbul komplikasi berupa radang pelvis yang merupakan kelanjutan infeksi yang terjadi dalam tuba fallopi.Keadaan ini merupakan penyebab terjadinya kemandulandikemudian hari.Jaringan parut yang terbentuk setelah penyembuhan akan menghalangi jalannya sel telur yang berasal dari ovarium.Komplikasi lain bias berupa perihepatitis atau oeritonitis. 50% wanita penderita gonoe dapat dijumpai adanya kolonisasi gonokokus dalam rectum yang dapat berkembangmenjadi proktitis.
     
   E. Diagnosis Laboratorium
A. Spesimen : Nanah dan sekresi diambil dari urethra, cervix, rektum, conjunctiva, tenggorokan, atau cairan synovial untuk dibuat kultur dan hapusan. Kultur darah diperlukan pada penyakit sistemik, tetapi sistem kultur spesial sangat membantu, karena gonococci (dan meningococci) sensitif terhadap polyanethol sulfonate pada media kulsur darah standar.
B. Smear : Smear dari urethra atau eksudat dari endocervix yang diberi pewarnaan gram akan menampakkan banyak diplokokus di dalam sel nanahnya. Hal ini memberikan diagnosa yang mungkin dapat dipercaya. Smear eksudat dari urethra pria yang telah diberi pewarnaan tersebut memiliki tingkat sensitivitas 90% dan spesifikasi 99%. Smear dari eksudat dari endocervical yang telah diberi pewarnaan memiliki tingkat sensitivitas 50% dan tingkat spesifitas 95% ketika diuji dengan mikroskop. Kultur dari eksudat urethral pria tidak diperlukan lagi bila hasil pewarnaannya positif, namun kultur harus dilakukan bila eksudat urethralnya berasal dari wanita. Smear dari eksudat conjunctiva yang telah diberi pewarnaan juga dapat didiagnosa, namun hapusan dari spesimen tenggorokan atau rektum umumnya tidak membantu.
C. Kultur : Sesaat setelah pengumpulan nanah atau selaput lendir, dipindahkan ke dalam media selektif yang telah diperkaya (seperti media Thayer-Martin yang telah dimodifikasi - Public Health rep 1966; 81:559) dan diinkubasi pada atmosfir yang mengandung 5% CO, pada.suhu 37oC.
D. Serologi: Serum dan cairan genital yang mengandung antibodi IgG dan 1gA bekerja melawan pili gonococci, membran protein paling luar dan LPS. Beberapa lgM dari serum manusia bersifat bakterisidal terhadap gonococci pada percobaan in vitro.
F. Pengobatan
Karena penggunaan penicillin yang sudah meluas, resistensi gonococci terhadap peni­cillin juga meningkat, namun karena seleksi dari kromosom yang bermutasi, maka banyak strain membutuhkan penicillin G dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan gonococci tersebut (MIC > 2 g/mL). N. gonorrhea yang memproduksi penicillinase (PPNG, Penicillinase Producing N gonorrhea) juga meningkat secara meluas (lihat diatas). Resistensi terhadap tetracycline (MIC > 2 g/mL) secara kromosomal sering ditemui, dengan 40% atau lebih gonococci yang resisten pada tingkat ini. Tingkat resistensi yang tinggi terhadap tetracycline (MIC > 32 g/mL) juga terjadi. Resistensi terhadap spectinomycin seperti halnya resistensi terhadap antimikroba lain telah menjadi perhatian. Karena adauya masalah resistensi N. gonorrhea terhadap antimikroba, Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS merekomendasikan untuk mengobati infeksi genital yang bukan komplikasi dengan ceftriaxone 125 mg secara intramuskular dengan dosis sekali pakai. Terapi tambahan dengan doxycycline 100 mg 2 kali sehari selama 7 hari (per oral) direkomendasikan untuk infeksi concomitant chlamydia; erythromycin 500 mg 4 x sehari selama 7 hari (per oral) sebagai pengganti doxycycline bagi wanita hamil. Modifikasi dari terapi-terapi ini direkomendasikan untuk jenis irifeksi N. gonorrhea yang lain.
G. Pencegahan
Gonorrhea yang secara khusus ditularkan melalui hubungan seksual, kebanyakan merupakan infeksi yang tanpa gejala. Tingkat infeksi dari organisme, yang dilihat dari kemungkinan seseorang untuk mendapat infeksi dari. pasangan seksualnya yang telah terinfeksi, mencapai 20 - 30% pada pria dan lebih besar lagi pada wanita. Tingkat infeksi dapat dikurangi dengan menghindari berganti-ganti pasangan, pemberanrasan gonorrhea dari individu yang terinfeksi (yang dapat dilakukan dengan diagnosa dini dan pengobatan), serta temuan kasus-kasus dan kontak-kontak melalui penyuluhan dan penyaringan populasi yang beresiko tinggi. Mekanisme profilaksis (kondom) dapat menjadi perlindungan yang parsial. Penggunaan metode chemoprophylaxis menjadi terbatas karena meningkatnya resistensi gonococcus terhadap antibiotik.
PPNG pertama kali muncul pada tahun 1975. Strain gonococci yang resisten terhadap penicillin ini muncul di banyak bagian dunia, dengan kejadian tertinggi pada populasi khusus seperti 50% kasus yang terdapat di tempat prostitusi yang ada di Filipina. Wilayah lain dengan tingkat kejadian tinggi adalah Singapura, sebagian Gurun Sahara - Afrika, dan Miami- Florida. Fokus dari wabah penyakit yang disebabkan oleh PPNG telah terjadi di banyak wilayah di Amerika Serikat dan di tempat lain dan fokus endemik sedang dikembangkan.

PENUTUP
A.Kesimpulan
      Bakteri Neisseria gonorrhoeae adalahbakteri coccus yang berbahaya bagi kesehatan manusia terutama bada organ reproduksi. Bakteri ini bias menyerang pria maupn wanita bahkan bias menyerang anak-anak. Infeksi akibat kuman ini biasanya terjadi kerena adanya kontak seksual.

B. Saran
          Menghindari timbulnya infeksi akibat Neisseria gonorrhoeae bias dilakukan dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Infeksi juga bias dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh terutama pada organ reproduksi.




DAFTAR PUSTAKA
 Staff Pengajar FKUI.1994.Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.Binarupa Aksara:Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar