Sakarin
adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena
tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan
kalori. Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa
manis kira-kira 400 kali lipat sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi
sedang sampai tinggi bersifat meninggalkan aftertaste
pahit atau rasa logam. Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan
dengan siklamat (akan dibahas di bagian 4) dalam perbandingan 1:10 untuk
siklamat.
Sakarin
diperkenalkan pertama kali oleh Fahlberg pada tahun 1879 secara tidak sengaja
dari industri tar batubara. Penggunaannya secara komersial sudah diterapkan
sejak tahun 1884. Namun sakarin baru terkenal oleh masyarakat luas setelah
perang dunia I, di mana sakarin berperan sebagai pemanis alternatif pengganti
gula pasir sulit diperoleh. Sakarin menjadi lebih populer lagi di pasaran pada
tahun 1960-an dan 1970-an. Saat itu, sifatnya sebagai pemanis tanpa kalori dan
harga murahnya menjadi faktor penarik utama dalam penggunaan sakarin. Selain
itu sakarin tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga makanan yang
ditambahkan sakarin tidak mengalami kerusakan. Sifat yang penting untuk
industri minuman kaleng atau kemasan. Karena itulah, sakarin dalam hal ini
sering digunakan bersama dengan aspartame; agar rasa manis dalam minuman tetap
bertahan lama. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, aspartame tidak bertahan
lama dalam minuman kemasan.
Sifat
fisik sakarin yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan. Sakarin
yang digunakan dalam industri makanan adalah sakarin sebagai garam natrium. Hal
ini disebabkan sakarin dalam bentuk aslinya yaitu asam, bersifat tidak larut
dalam air. Sakarin juga tidak mengalami proses penguraian gula dan pati yang
menghasilkan asam; sehingga sakarin tidak menyebabkan erosi enamel gigi.
Sakarin
merupakan pemanis alternatif untuk penderita diabetes melitus, karena sakarin
tidak diserap lewat sistem pencernaan. Meskipun demikian, sakarin dapat
mendorong sekresi insulin karena rasa manisnya; sehingga gula darah akan turun.
Penggunaan
Sakarin
sempat digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanan kemasan
(minuman atau buah kalengan, permen karet, selai, dan permen), bahan suplemen
(vitamin dan sejenisnya), obat-obatan, dan pasta gigi. Selain itu sakarin juga
digunakan sebagai gula di restoran, industri roti, dan bahan kosmetik.
Keamanan
Sakarin
mulai diteliti sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Ahli yang pertama kali
menentang penggunaan sakarin, karena dianggap merugikan kesehatan; adalah
Harvey Wiley. Menurut beliau, sakarin memang manis seperti gula pasir biasa,
namun karena struktur kimianya yang menyerupai tar batubara; tetap saja yang
dikonsumsi adalah tar batubara yang seharusnya tidak dimakan. Namun pernyataan
terus dibantah keras oleh presiden Amerika Serikat saat itu, Theodore
Roosevelt. Memang sejak pertama diperkenalkan secara luas kepada masyarakat
sampai saat itu, belum ada efek buruk sebagai akibat konsumsi sakarin.
Sejak
saat itu, keamanan penggunaan sakarin terus diperdebatkan sampai sekarang.
Adapun bahaya yang ditimbulkan sakarin adalah efek karsinogenik. Pada sebuah
penelitian di tahun 1977, mencit percobaan mengalami kanker empedu setelah
mengkonsumsi sakarin dalam jumlah besar. Penentuan efek serupa pada manusia
lebih sulit, karena sebagian besar produk makanan yang ada saat ini menggunakan
beberapa pemanis buatan sekaligus. Penelitian oleh Weihrauch & Diehl (2004)
menunjukkan bahwa konsumsi kombinasi pemanis buatan dalam jumlah besar (>1.6
gram/hari) meningkatkan risiko kanker empedu sebanyak hanya 1.3 kali lipat pada
manusia. Namun pemanis manakah yang menimbulkan efek ini tidak diketahui.
Setelah beberapa tahun meneliti, sebagian besar ahli akhirnya menyimpulkan
bahwa sakarin tidak bersifat karsinogenik pada manusia.
Sakarin adalah zat pemanis buatan dari garam natrium
dari asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat
manis. Pemanis buatan inimempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa. Oleh
karena itu sangat populer dipakaisebagai bahan pengganti gula.Tak dapat
diragukan bahwa bagi sebagian besar orang "manis" merupakan suaturasa
yang disenangi, bahkan oleh sebagian binatang pun "manis" adalah rasa
yangmempunyai daya tarik sendiri. Selanjutnya daya tarik terhadap hal yang
manis itu akanterus meningkat, seperti ungkapan umum "lebih manis, lebih
menarik". Kecenderunganinipun untuk seorang anak bahkan orang dewasa
sekalipun dapat merupakan kecanduan,artinya keinginan akan makanan yang manis
akan terus bertambah, jika tidak kita sendiriyang membatasinya. Hal ini
terutama sejak bayi, makanan-makanan tambahan yangdikenal pertama telah diberi
bahan pemanis.Sejauh ini, bahan pemanis utama yang digunakan manusia adalah
"gula",kemudian selanjutnya berkembang bahan-bahan selain gula.
Dengan bahan pemanis ini banyak orang menggunakannya sebagai hadiah bagi
anak-anak untuk suatu prestasitertentu atau sebagai ungkapan rasa cinta. Hal
ini selanjutnya dimanfaatkan oleh paraindustriawan yang khususnya bergerak
dalam bidang makanan-makanan bergula(convectionery), seperti permen, coklat,
minuman, kue-kue dan sebagainya. Merekamenghubungkan segi iklan (promosinya)
antara "kemanisan" dengan cinta,keberuntungan, pengertian, kemudahan
dan berbagai daya tarik yang menyebabkan kitalebih terpikat dengan produk-produk
berkadar gula tinggi tersebut.
Bahan pemanis buatan adalah bahan pemanis yang
dihasilkan melalui reaksi-reaksi kimia organik di laboratorium atau dalam skala
industri, boleh juga dikatakandiperoleh secara sintetis, dan tidak menghasilkan
kalori seperti halnya bahan penggantigula. Kebanyakan bahan pemanis itu
campuran dari sakarin dan siklamat. OrganisasiPangan Dunia (WHO) telah
menetapkan batas-batas yang disebut ADI werte (kebutuhan per orang tiap
harinya), yaitu sejumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkanresiko. Nilai
ini untuk orang dewasa tidak terlalu banyak berarti, tetapi bagi
anak-anak relatif menimbulkan kepekaan yang besar. Untuk sakarin batas
tersebut adalah 5 mg per berat badan, adapun untuk siklamat 11 mg
per kg berat badan, artinya jika 1 tabletmengandung 16,5 mg sakarin atau 70 mg
siklamat, maka untuk seorang yang berberat badan 70 kg jumlah yang
disarankan untuk dikonsumsinya per hari tidak lebih dari 21tablet sakarin atau
11 tablet siklamat.Telah diketahui, tubuh manusia atau hewan terdiri dari
berbagai alat tubuh dan jaringan. Alat tubuh atau jaringan tersebut
tersusun dari unit-unit yang sangat kecil,disebut sel. Sel-sel ini mempunyai
fungsi yang berlainan, akan tetapi merekamemperbanyak jumlahnya dengan cara
pembelahan yang sama. Dalam keadaan normal, proses pembelahan itu diatur
sedemikian rupa sehingga jumlah sel baru yang dibentuk adalah sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang sudahusung atau
mati, agar bentuk alat tubuh atau jaringan tersebut tetap tersusun
dalam proporsi yang seimbang dan serasi. Bilamana proses pembelahan sel
itu menyimpang dantidak dapat dikendalikan, akan menimbulkan pertumbuhan yang
abnormal. Pertumbuhanabnormal ini disebut neoplasia atau tumbuh ganda. Penyebab
dan atau faktor-faktor penyelewengan proses pembelahan sel itu
banyak macamnya, diantaranya yang sekarangsering diperbincangkan ialah yang
disebabkan oleh bahan-bahan bersifat kimia danmikotoksi.
Perubahan yang kecil dalam struktur kimia dapat merubah
rasa dari senyawatersebut, misalnya rasa manis menjadi pahit atau hambar.Contoh
: efek substitusi dari sakarin (sakarin 500 kali lebih manis dari gula)